Monday, June 3, 2013
Pernah Stres Kini Nazwa Juragan Kue yang Sukses
Bi
Toko kue milik Nazliana atau yang kerap disapa Nazwa yang terletak di Jl. Kapten Muchtar Basri No. 110, Medan itu cukup kondang di Sumatra Utara. Beberapa hotel berbintang di Medan sudah menjadi pelanggan tetap, seperti Hotel JW Marriot, Hotel Ina Dharmadeli, Hotel Tiara, Hotel Danau Toba, dan Madani Hotel.
Hotel-hotel memesan kue Nazwa sedikitnya sebanyak 600 potong sekali event. “Padahal, saban hari, satu hotel bisa menyelenggarakan sampai tiga kali event,” jelasnya. Bukan hanya hotel, Nazwa juga rutin mendapat pesanan dari beberapa bank, perusahaan swasta, sekolah, dan instansi pemerintah di Sumatra Utara. “Sekarang bisa menghabiskan 3.000 telur dan 8 karung tepung atau sekitar 200 kilogram (kg) tepung per hari,” kata wanita berkerudung ini. Selain kue dia juga menerima pesanan nasi boks. Perusahaan atau pemda biasa memesan 1.000 hingga 1.800 nasi boks.
Sebelum menjadi juragan kue, lulusan D3 Pariwisata Universitas Sumatra Utara tahun 1989 ini sempat bekerja di bagian ticketing di sebuah biro perjalanan selama tiga tahun. Tahun 1991, dia pindah ke perusahaan maskapai penerbangan Simpati. Jabatan terakhirnya, supervisor. “Kerja di perusahaan penerbangan itu memiliki gengsi tersendiri. Saya punya kesempatan untuk jalan-jalan ke berbagai daerah,” kata perempuan kelahiran Medan, 23 Januari 1965 ini.
Sayangnya, kebanggaannya bekerja di industri penerbangan harus berakhir. Nazwa kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena Simpati tak beroperasi lagi mulai tahun 1997. “Saya sempat stres dan labil, malu sama teman-teman dan lingkungan,” ujarnya.
Selama enam bulan, Nazwa depresi. Akhirnya, dia menemukan semangat setelah mengamati lingkungan rumahnya yang berdekatan dengan kampus Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara. “Saya perhatikan, kok di kawasan kampus tidak ada yang jual jajanan berat semacam kue. Saya pun terpikir untuk buka usaha kue,” kenangnya.
Nazwa mulai mengulak-alik aneka buku resep masakan untuk mencari dan belajar mengolah aneka kue. Maklum, dia tidak punya keahlian memasak sehingga mengandalkan buku resep. “Saya pilih jualan donat sebab proses pembuatan lebih mudah ketimbang membuat kue yang lain dan di sekeliling kampus belum ada yang jualan donat,” ujar istri dari Fadlin ini.
Pada Juli 1997, Nazwa nekat jualan donat bermodal dana kurang dari Rp 100.000. Kala itu, dia menjual sepotong donat seharga Rp 350. “Omzetnya baru Rp 70.000 per hari. Rasa dan bentuk donatnya pun belum konsisten karena saya
masih belajar membuatnya,” katanya sambil tertawa.
Nazwa terus mengasah kemampuan membuat kue. Dia mengikuti aneka kursus pembuatan kue di Medan hingga Bandung. Karena usaha kue itu belum menghasilkan pendapatan besar, Nazwa menerima tawaran mengajar mahasiswa D3 dan D1 Pariwisata di salah satu perguruan tinggi di Medan. Dia mengajar mata kuliah pelayanan di perusahaan penerbangan.
Setengah tahun berjalan, penjualan usaha toko kue Nazwa belum meningkat. Justru lebih sering merugi lantaran saat itu terjadi krisis moneter tahun 1998. “Saya tidak menghentikan usaha ini meski rugi. Ini demi eksistensi usaha,” katanya.
Bayaran tak pasti
Nazwa mulai berani menitipkan kuenya di toko-toko kue. Dari sini, produksi dan omzet mulai berkembang. Tahun 2000, ia berhenti mengajar, fokus mengelola toko dan mulai mengajukan proposal penawaran ke beberapa hotel di Medan.
Pada tahun 2003, Nazwa berhasil mendapatkan pesanan dari sebuah hotel. ”Meskipun pesanan hanya bika ambon setengah loyang, 20 potong tahu isi, dan 20 potong kue lumpur, saya menerima pesanan itu,” ujarnya. Ia gigih memasok kuenya ke hotel yang memesan meskipun hanya dalam jumlah kecil. Menurut dia, yang paling penting adalah kepercayaan dari konsumennya, meskipun dia harus menerima bayaran dua bulan sekali dari hotel.
Suatu saat, hotel JW Marriot Medan memiliki acara seminar Ikatan Dokter Indonesia selama seminggu dan mengorder aneka snack ke Nazwa. Ia harus memasok 22 item jajanan pasar dengan jumlah 2.600 pieces per item. “Dari situ, pesanan besar dari hotel mulai berdatangan. Nazwa Aneka Kue mulai dikenal dan dipercaya konsumen,” jelasnya.
Dia juga mulai mendapat order katering untuk pesta yang nilainya Rp 40 juta hingga Rp 50 juta per klien.
sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/09/18/09400290/Pernah.Stres..Kini.Nazwa.Juragan.Kue.yang.Sukses
Terima kasih atas informasinya yang sangat penting izin shared buat belajar di rumah by author Peluang Bisnis Indonesia
ReplyDeleteWaletbet99 | MASTER AGEN JUDI TERPERCAYA | DAPATKAN BONUS DEPOSIT AWAL 30% !!
ReplyDeleteWelcome To Waletbet,
Kami Waletbet hadir untuk para bettor mania sebagai AGEN JUDI, AGEN BOLA, BANDAR JUDI, yang menyediakan jasa pembuatan account taruhan seperti :
SBOBET, IBCBET, 338A, ASIAPOKER77, 1SCASINO, TANGKASNET, BOLATANGKAS, ASIA77, EBET, Sabung Ayam.
Waletbet akan senantiasa membantu segala kesulitan dan keluhan dari semua member kami dan akan tetap berusaha dengan memberikan pelayanan yang ramah, terbaik, mudah, tercepat, terpercaya, dan aman 24 jam. Serta kami juga mensupport 4 BANK lokal seperti Bank BCA, MANDIRI, BNI, dan BRI. Mari bergabung bersama kami di www.Waletbet99.com
Agen Judi Online
Daftar Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Casino
Waletbet99 - Prediksi Swansea City vs Arsenal 31 Januari 2018
Contact Person Waletbet
BBM : 558273F3
Call Center : +855 95807 422
WhatsApp / SMS: 0812 9000 1119
Line : Waletbet
Twitter : Waletbet
Instagram : Waletbet_com
Skype : Waletbet
LiveChat : http://bit.ly/2d2bpjc
Link ALternatif : http://waletbet.me/