Friday, May 31, 2013
Industri Mebel Jepara Terhambat
Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia Komisariat Daerah Jepara Akhmad Fauzi mengatakan produksi mebel di daerah itu sempat terganggu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) solar bersubsidi.
“Pasalnya, BBM bersubsidi tersebut dibutuhkan pengusaha mebel untuk proses penggergajian kayu, pengeringan kayu, serta kendaraan pengangkut kayu juga sempat terganggu,” katanya, Rabu (3/4/2013).
Ia mengatakan kebutuhan solar untuk mengoperasikan gergaji mesin untuk tingkat industri bisa mencapai 150 liter per hari, sedangkan untuk tingkat rumah tangga sekitar 50 liter per hari. Proses pengeringan kayu, katanya, sudah banyak pengusaha mebel yang beralih ke bahan bakar lain, seperti batu bara dan kayu bakar.
Kendaraan pengangkut kayu sebagai bahan baku utama untuk membuat mebel, katanya, juga terganggu karena untuk mendapatkan solar bersubsidi juga kesulitan. Hampir sebagian besar SPBU kehabisan stok solar. “Bahkan, biaya transportasi pengangkut kayu sempat dinaikkan,” katanya.
Meskipun terganggu dengan kelangkaan solar, katanya, produksi mebel masih tetap berjalan dan belum ada pengusaha mebel yang menghentikan produksinya.
Ia berharap, persoalan solar bisa normal kembali karena dikhawatirkan akan berdampak pada kelangsungan usaha permebelan di Jepara.
Apalagi, kata dia, pada triwulan pertama 2013 perkembangan usaha mebel Jepara cenderung stagnan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Kondisi stagnan, katanya, terjadi pada usaha permebelan yang berorientasi ekspor, sedangkan untuk pasar domestik masih cukup stabil. Ia menduga bahwa hal tersebut akibat dampak krisis Eropa yang hingga saat ini belum sepenuhnya pulih.
Untuk menghadapi permasalahan tersebut, katanya, sejumlah pengusaha mebel sudah ada upaya mencari pangsa pasar baru, seperti negara-negara Asia, India, dan Afrika.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara, nilai ekspor kerajinan mebel Jepara selama 2012 mengalami penurunan 7,95 persen, karena nilai ekspor 2012 hanya 102,78 juta dolar AS, sedangkan pada 2011 mencapai 111,65 juta dolar AS.
Penyebab turunnya nilai ekspor mebel tersebut, di antaranya penurunan daya beli masyarakat di negara tujuan ekspor. Hal tersebut terjadi di Amerika Serikat yang merupakan negara tujuan ekspor terbesar. (Antara/dba)
sumber : http://www.bisnis-jateng.com/index.php/2013/04/solar-langka-industri-mebel-jepara-terhambat/
mebel jepara
ReplyDeleteHello Sir.
ReplyDeleteI'm looking for a supplier of furniture Jepara, Mebel Jepara. MADE TO ORDER WITH SPECIAL PRICE Mebel Jepara For ]Furniture Stores, Re Seller, Wholeseler, and User sell garden furniture from Jepara.
please add us.
Assalamualaikum wrb,perkenalkan saya Sinta dari Padang saya pengusaha properti,saya ngin berbagi pengalaman kepada teman2 semua,dulu saya hanya penjual jamu keliling,hidup susah penghasilanpun hanya bisa untuk makan,saya punya anak tiga suami tinggalkan saya pada saat kelahiran anak saya yang ke 3.putus asa sempat terlintas dipikiran saya,tapi saya harus berjuang demi anak2 saya,tidak sengaja saya buka internet dan saya lihat no ustazd hakim,saya coba telpon beliau,saya dikasi solusi tapi saya ragu untuk menjalankannya tapi saya coba beranikan diri mengikuti apapun saran beliau syukur alhamdulillah Cuma 3 hari uang 5m yg saya minta itu terlihat jelas di depan mata saya sekarang saya bisa sukses seperti ini bisa beli rumah usaha properti saya terbilang sukses,sekarang semua anak2 saya sekolah dan sudah ada yang sarjana,terimah kasih saya ucapkan pada ustazd hakim berkat anda saya bisa seperti ini,khusus untuk room ini terima kasih karna saya bisa berbagi pengalaman,untuk teman2 yang mau seperti saya atau yang sedang dalam kesusahan khususnya yang terlilit hutang banyak jika teman2 berminat yakin dan percaya silahkan hub ustazd hakim di nmr 082281871557 insya Allah dikasi solusi,ini pengalaman saya nyata dan tidak ada karangan apapun sumpah atas nama Allah,salam persaudaraan,Wassalam.(tampah tumbal dan aman)
ReplyDelete